BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini berkembang dengan pesat, terlebih
jika membuat tugas akhir sekolah akan membutuhkan ilmu yang banyak agar dalam
membuat tugas akhir tersebut tidak mengalami hambatan dan kesalahan-kesalahan
kecil yang dapat berpengaruh besar. Untuk itu pembelajaran dan buku-buku
referensi dahulu dan ilmu yang pernah maupun yang belum didapat, wajib untuk
dibaca kembali.
Hal tersebut bertujuan agar dalam
pembuatan tugas akhir sekolah ini dapat benar-benar menghitung dan
merencanasecara tepat, agar tidak ada kesalahan dalam pembelian maupun
penggunaan bahan.Sebagai bukti otentik yaitu berupa barang bahwa telah
menyelesaikan tugas akhir sekolah, dalam bentuk benda kerja yang telah selesai,
tetapi sebagai bukti tertulis dan salah satu syarat yang juga harus dipenuhi
adalah dapat menyelesaikan juga laporan hasil dari pembuatan tugas akhir
sekolah.
1.1
Latar
Belakang Pembuatan Tugas Akhir Sekolah
Dalam era globalisasi ini banyak industri yang
menggunakan mesin-mesin canggih sebagai pengganti manusia untuk mengerjakan
hal-hal sulit diluar batas kemampuan manusia, untuk mengerjakan barang dengan
cepat, banyak dalam waktu yang singkat juga memiliki kualitas dan kuwantitas
yang baik serta ketelitian tingkat tinggi. Oleh karena itu para pekerja
dituntut tidak hanya mempunyai skill saja, tetapi juga mempunyai banyak
pengetahuan tentang teknologi dunia industri yang semakin maju dengan
ditemukannya teknologi-teknologi baru akhir-akhir ini.
Mereka akan ditempatkan sebagai operator untuk
mengoperasikan mesin apabila kinerja mesin menurun atau mengalami kerusakan
serta dapat memperbaiki atau mendiaknosa kerusakan lalu melakukan perbaikan.
Teknologi semacam ini tidak hanya digunakan Negara-negara maju saja, tetapi
juga digunakan di Negara-negara berkembang, seperti halnya di negara tercinta
ini Negara Indonesia .
Teknologi yang maju seperti saat ini di Negara Indonesia ,
banyak digunakan untuk menunjang Program Pembangunan Nasional. Untuk mewujutkan
keadaan tersebut banyak cara dilakukan industri dan pemerintah diantaranya
yaitu meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan serta mematok atau membuat
ukuran minimal sebagai syarat untuk dapat bekerja. Hal ini bertujuan agar dapat
menciptakan pekerja yang professional dan berkualitas.
Kiat unsure ilmu pengetahuan dan teknik adalah suatu
unsure yang dapat dipelajari yaitu melalui pelajaran-pelajaran di lembaga
pendidikan dan juga dapat melalui buku-buku pengetahuan yang dibaca.
Sedangkan unsur kiat adalah suatu unsure yang tidak dapat
diajarkan seperti halnya ilmu pengetahuan dan teknik. Akan tetapi dapat
diperoleh secara langsung melaluhi pelaksanaan suatu bidang kerja sesuai
profesi itu sendiri.
Selanjutnya penguasaan keahlian tersebut bisa juga kita
dapatkan pada saat membuat tugas akhir sekolah. Pembuatan tugas akhir sekolah
ini dapat meningkatkan penguasaan dan keterampilan dan penguasaan ilmu
pengetahuan menjadi lebih baik.
Harapan utama dari pembuatan tugas akhir ini disamping
siswa membuat tugas untuk dinilai, siswa dapat mengulang ilmu yang didapat dan
tidak didapat sewaktu di kelas 1,2, dan 3. Harapan tersebut dapat diwujutkan
apabila siswa dapat menyerap ilmu yang diberikan guru pembimbingnya secara
baik.
1.2 Tujuan Tugas Akhir Studi
Tugas Akhir Studi merupakan
program di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Semarang, dalam pelaksanaannya
mempunyai tujuan yaitu :
a.
Melatih skill dan keterampilan siswa baik dalam
kelompok maupun individu
b.
Agar siswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di
sekolah dan dapat meningkat, mementapkan serta memperluas pengetahuan siswa
sehingga dapat mengukur kemampuan siswa.
c.
Membuat alat yang bermanfaat bagi indurti kayu rumahan.
1.3 Tujuan Penulisan Laporan
Dalam laporan ini penulis
mempunyai tujuan yaitu :
a.
Sebagai reverensi bahwa penulis telah menyelesaikan
Tugas Akhir Studi (TAS).
b.
Agar dapat memenuhi syarat untuk mengikuti Ujian Akhir
Sekolah (UAS).
c.
Saling berbagi pengalaman dan pengetahuan antara
penilis dengan pembaca yang budiman.
1.4 Manfaat Tugas Akhir Studi
Mesin Jigsaw ( Mesin gergaji bobok ) ini
dibuat untuk menirapkan ilmu yang di dapat selama belajar di sekolah maupun di
industri. Mesin Jigsaw ini di gunakan untuk menggergaji gambar yang di gambar
pada permukaan sebuah papan.
Mesin Jigsaw ini penilis angkat sebagai Tugas
Akhir Sekolah (TAS) karena :
a. Mesin Jigsaw ini adalah mesin yang
bermanfaat bagi industri kayu rumahan.
b. Menerapkan ilmu teoti maupun praktek
tentang kenstruksi dengan cara membuat tugas akhir ini.
c. Untuk mengadakan perbaikan-perbaikan terhadapa
alat yang sudah ada.
1.5 Alasan Pemilihan Judul
Dalam
Pengembangan penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin maju
berkembang dan untuk pengembangannya dibutuhkan alat-alat yang bermanfaat untuk
masyarakat. Oleh karena itu, hal ini menjadi motivasi tersendiri untutk membuat
sebuah mesin yang sederhana yang bermanfaat bagi manusia.
Bagi siswa SMK Negeri 7
Semarang diwajibkan untuk melaksanakan dan menyelesaikan Tugas Akhir Studi (
TAS ). Tugas Akhir Studi ini menjadi tolak ukur dalam bidang Teknik Pemesinan
baik penguasaan materi ataupun daya kreatifitas yang selama ini siswa dapat di
sekolah maupun saat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN). Dengan dasar-dasar
inilah kami membuat Mesin Jigsaw ( Mesin gergaji bobok) untuk merealisasikan
apa yang kami dapat selama kami belajar di sekolah maupun di industri. Alat
yang di buat harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut diantaranya
memiliki bentuk dan kualitas yang baik, awet serta efektif dan efisien.
1.6 Pembatasan Masalah
Untuk lebih
efektif dan menyatukan pendapat srta masalah-masalah yang salah dalam
menafsirkan, membaca atau menelaah laporan ini, maka untuk menghindari hal
tersubut penulis memberikan batasan-batasan laporan pada :
1. Prinsip pengertian Mesin Jigsaw.
2. Nama-nama bagian dari Mesin Jigsaw.
3. Biaya yang di butuhkan untuk pembuatan
Mesin Jigsaw.
4. Cara pembuatan Mesin Jigsaw.
Demikian batasan yang penulis
buat, kiranya pembaca dapat memberikan suatu pandangan pada Mesin Jigsaw
ini.
1.7 Metode Penulisan Loaporan
Penyusunan Laporan Tugas Akhir Studi ini disusun sesuai dengan data-data
dan penghitungan yang penulis kumpulkan selama pembuatan Tugas Akhir Studi
menggunakan metode antara lain :
a.
Metode observasi
Pengumpulan data dengan cara melihat, memeriksa dan mengamati Mesin
Jigsaw secara langsung di bengkel-bengkel kayu Home Industri untuk memperoleh
data secara Obyektif.
b.
Metode Interview
Metode ini penulis gunakan sebagai langkah untuk mencegah adanya
kesalahan apapun kekeliruan data, maka penulis mengadakan tanya jawab langsung
dengan pekerja yang ada di bengkel-bengkel kayu Home Industri dan kepada siswa
jurusan Konstruksi Bangunan tenteng objek yang ingin kita buat. Dengan metode demikian penulis mendapatkan data
yang akurat dan jelas. Dan melekukan interview dengan guru pembimbing yaitu Moh.Arozi
,
c.
Metode Literature
Metode ini penulis mengumpulkan data
melalui buku manual Mesin yaitu buku tentang mesin-mesin gergaji kayu , buku MEKANIKA TEKNIK Jilid I karangan Drs. Bagyo Sucahyo. Kemudian data-data tersebut
dipadukan dengan data-data dari praktek secara langsung dilapangan.
d.
Metode Demonstrasi
Dalam metode ini penulis mengerjakan pembuatan mesin jigsaw di bengkel
sekolah .
1.8 Sistematika
Penulisan Laporan
Sistematika dalam laporan ini
ditujukan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi tiap-tiap Bab. Dalam
penyusunan laporan ini secara garis besar adalah sebagai beikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang hal-hal yang berhubungan
dengan Latar Belakang Pembuatan Tugas Akhir Sekolah, Tujuan Tugas Akhir Studi, Tujuan
Penulisan Laporan, Manfaat Tugas Akhir Studi, Alasan Pemilihan Judul, Pembatasan Masalah, Metode
Penulisan Loaporan, Sistematika Penulisan Laporan.
BAB II TINJAUAN UMUM MESIN JIGSAW
Bab ini berisi tentang Dasar
dan Pengertian Mesin Jigsaw, Spesifikasi
Mesin Jigsaw, Fungsi mesin Jigsaw, Bagian mesin Jigsaw, Bagian pendukung Mesin
Jigsaw .
BAB
III PERHITUNGAN PERENCANAAN MESIN JIGSAW
Bab ini berisi
tentang perencanaan, Bahan yang dibutuhkan , Bagian Mesin Jigsaw, dan Perhitungan
Konstruksi .
BAB
IV ANGGARAN BIAYA
Bab ini berisi tentang Biaya
Bahan Kerangka, Biaya Bahan Bearing, Biaya Perakitan, Biaya Finishing, Biaya
Tenaga Kerja dan Biaya Total Produksi .
BAB V
PROSES PEMBUATAN
Bab ini berisi tentang uraian Pembutan
Bagian Meja Mesin Jigsaw, Pembuatan Rangka Atas Pada Meja Bawah, Pembuatan Kaki
Meja Bawah, Pembuatan Penguat Kaki Meja, Pembuatan Rangka Atas Pada Meja Atas, Pembuatan
Kaki Meja dan Penguat kaki meja atas, Proses Pemasangan Poros Pada Bearing
dan Pembutan Dudukan bearing,
Pembuatan Dudukan Motor Listrik, Pembuatan Alur Motor Listrik Pada Kaki Penguat
Meja Bawah, Pembuatan Seeker, Pembuatan Tempat Penyetabil, Pembuatan Pancing
Mesin Jigsaw, Finishing dan Perakitan Mesin Jigsaw, Keselamatan Kerja.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan-kesimpulan,
saran dan kata penutup.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN UMUM
MESIN JIGSAW
2.1 Dasar dan Pengertian
Gambar.1 Mesin
Jigsaw
Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk
memotong benda kerja. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan
proses lebih lanjut. Dapat dimaklumi bahwa mesin ini memiliki kepadatan operasi
yang relatif tinggi pada bengkel-bengkel produksi.
Mesin-mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran, bentuk dan jenis material benda kerja yang akan dipotong. Untuk itu dibutuhkan ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan gergaji itu sendiri dan dapat memotong benda kerja dengan baik dan benar
Gergaji adalah alat yang menggunakan logam pemotong yang keras atau kawat dengan tepi kasar untuk memotong bahan yang lebih lunak. Tepi logam pemotong terlihat bergerigi atau kasar. Gergaji dapat digunakan dengan tangan atau didukung listrik.
Mesin-mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran, bentuk dan jenis material benda kerja yang akan dipotong. Untuk itu dibutuhkan ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan gergaji itu sendiri dan dapat memotong benda kerja dengan baik dan benar
Gergaji adalah alat yang menggunakan logam pemotong yang keras atau kawat dengan tepi kasar untuk memotong bahan yang lebih lunak. Tepi logam pemotong terlihat bergerigi atau kasar. Gergaji dapat digunakan dengan tangan atau didukung listrik.
Jig Saw
seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw adalah sebuah alat yang
dapat digunakan untuk memotong atau menggergaji (kebanyakan kayu) dengan bentuk
apa saja mulai dari bentuk kurva yang melengkung-lengkung hingga yang
lurus-lurus. Jadi kelebihan Jigsaw adalah dapat memotong dengan pola yang tidak
lurus karena gergaji lain rata-rata hanya bisa memotong lurus-lurus saja.
Prinsip kerjanya gergaji jigsaw bergerak naik turun saat memotong.
2.2 Spesifikasi
Mesin Jigsaw
Spesifikasi mesin Jigsaw adalah
sebagai berikut :
-
Meja 1 dengan
ukuran 100 x 50 x 67 cm.
-
Meja kerja
dengan ukuran 40 x 50 x 28 cm.
-
Tapak meja
ukuran 3 x 4 cm.
-
Dudukan motor,
bearing dan lengan dengan panjang 50 cm.
-
Plat untuk
lengan dengan ukuran 12 x 3 cm.
-
Plat lengan
dengan ukuran 50 x 3 cm.
-
Plat eksentrik
dengan ukuran 5 x 5 x 0,5 cm.
-
Plat meja kerja
dengan ukuran 40 x 50 x 0,5 cm.
-
Plat pancing
dengan ukuran 47 x 2 x 1,5 cm.
-
Besi cor kotak
dengan ukuran 4 x 3 x 1,5 cm.
-
Besi cor kotak
dengan ukuran 9 x 1 x 1 cm.
2.3 Fungsi
mesin Jigsaw
Jigsaw
adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk memotong atau menggergaji
(kebanyakan kayu) dengan bentuk apa saja mulai dari bentuk kurva yang
melengkung-lengkung hingga yang lurus-lurus. Prinsip kerjanya gergaji jigsaw bergerak naik turun saat memotong.
2.4 Bagian
mesin Jigsaw
a. Bagian meja bawah
Dengan ukuran 100 x 50 cm ,
dan tinggi kaki meja 75 cm .
b. Bagian meja atas
Dengan ukuran 50 x 50 cm ,
dan tinggi kaki meja 30 cm .
2.5 Bagian
pendukung Mesin Jigsaw
1. Bearing
2. V-belt Type A-47
3. Motor listrik ¼ pk
BAB III
PERHITUNGAN PERENCANAAN
MESIN JIGSAW
3.1
Perencanaan
Dalam pembuatan konstruksi meja mesin
yang kuat dan aman serta tidak memakan biaya yang banyak maka dibutuhkan
perencanaan yang tepat dan perhitungan bahan yang tepat, karena tanpa adanya
perencanaan yang tepat maka hasilnya tidak dapat di pertanggungjawabkan. Disinilah
perencanaan tersebut sangat diperlukan. Dengan dilakukan perencanaan akan
diketahui jenis bahan yang digunakan, kebutuhan bahan, perincian biaya dan lain
sebagainya. Maka sebelum dilakukan pembuatan alat dapat diperhitungkan terlebih
dahulu kebutuhannya. Didalam perencanaan konstruksi meja mesin ada beberapa
factor yang perlu direncanakan yaitu meliputi :
1.
Perencanaan konstruksi
2.
Perencanaan anggaran biaya
Didalam
perencanaan-perencanaan ini tidak bias merencanakan secara detai karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Perencanaan pembuatan konstruksi meja
mesin adalah sebagai berikut :
a.
Rangka Meja Mesin
Pembuatan
meja mesin JIGSAW dibutuhkan 2 meja. Meja pertama sebagai tampat dinamo dan
tempat bearing sebagai penggerak gergaji. Meja kedua sebagai tempat landasan
penggergajian kayu yang akan diukir.
Meja
pertama merupakan konstruksi dengan menggunakan 4 kaki dan di kondisikan
sedemikian rupa agar meja mesin Jigsaw awet dan tak mudah rusak ketika menerima
getaran dari motor listrik.
Adapun hal-hal
yang perlu diperhatikan antara lain :
1.
Bahan meja dengan jumlah 10 Kg.
2.
Bahan meja dari besi siku dengan ukuran 35 mm
dan tebal 2 mm.
Konstruksi
meja ke dua merupakan konstruksi dengan menggunakan 4 kaki dan dipasang diatas
meja pertama dan di desain sedemikian rupa agar tidak mudah rusak ataupun
patah. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1.
Bahan meja jumlah 3 Kg.
2.
Bahan meja adalah besi siku 35 mm dan tebal 2
mm.
3.
Keselamatan kerja.
3.2 Bahan
yang dibutuhkan
a)
Besi siku
ukuran 35 mm dan tebal 2 mm.
-
Panjang 630 x 4 =
2520
-
Panjang 100 x 2 =
2000
-
Panjang 500 x 2 =
1000
-
Panjang 996 x 2 =
1992
-
Panjang 496 x 2 = 992
-
Panjang 310 x 4 =
1240
-
Panjang 50 x 2 = 100
-
Panjang 40 x 2 =
80 +
Total 9924 mm
b)
Plat
strip tebal 5 mm
-
Panjang 500 x 2 = 1000
-
Panjang 800 x 2 = 800
-
Panjang 40 x 4 = 160
-
Panjang 50 x 2 = 100
-
Panjang 50 x 40 1 buah = 50 +
Total = 2110
c)
Bearing
Bearing gunanya untuk
membuat bantalan dari bagian dalam (inner race) dan luar (outer race)
bergerak/berputar dengan lancar satu terhadap yang lain dengan gesekan yang
minimal. Ada
macam-macam bearing, tapi secara prinsip sama yaitu agar bagian dalam (inner
race) dapat berputar terhadap bagian luar (outer race) secara smooth / halus.
-
Bearing poros :
UCP 203
-
Bearing eksentrik : 608 z
-
Bearing Pancing :
603 z
d)
Mur dan Baut
Gambar.2 Mur dan baut
Alat pengikat yang sangat penting, untuk mencegah kecelakaan atau
kerusakan pada mesin. Pemeliharaan mur dan baut sebagai alat pengikat harus
dilakukan secara seksama untuk
mendapatkan ukuran yang sesuai, faktor penting
seperti gaya
kerja pada baut dan syarat kerja kekuatan bahan patut di perhitungkan.
diperlukan adalah
2 jenis :
-
M 10 x 40 untuk motor listrik = 4 buah
-
M10 x 40 untuk dudukan motor = 4 buah
-
M10 x 40 untuk pondasi meja = 4 buah
-
M10 x 40 untuk bearing = 4 buah
-
M10 x 40 untuk penyangga = 4 buah
-
M8 x 50 =
8 buah
e)
V-belt
Gambar.3
V-belt
Sabuk/belt berfungsi untuk
memindahkan putaran dari poros satu lainnya, baik putaran tersebut pada
kecepatan putar yang sama maupun putarannya dinaikkan maupun diperlambat,
searah dan kebalikannya. Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang
trapesium. Sabuk V dibelitkan di sekeliling alur pulley yang berbentuk V
pula. Transmisi sabuk yang bekerja atas dasar gesekan belitan mempunyai
beberapa keuntungan karena murah harganya, sederhana konstruksinya dan mudah
untuk mendapatkan perbandingan putaran yang diinginkan. Type V –belt yang digunakan A – 47.
f)
Pulley
Gambar.4 Pulley
Pulley sabuk dibuat dari besi-cor atau dari baja.Untuk
konstruksi ringan diterapkan pulley dari paduan aluminium. Pulley sabuk
baja terutama cocok untuk kecepatan sabuk yang tinggi (diatas 35 m/det).
g)
Motor listrik
Motor listrik adalah alat
untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi
sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator
atau dinamo. Motor listrik dapat
ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,
mesin cuci,
pompa air dan penyedot debu.Motor listrik
yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua
standar global yakni IEC
dan NEMA. Pada motor listrik tenaga
listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan merubah
tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnit. Sebagaimana kita
ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan
kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan
jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan
magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap. Dalam mesin Jigsaw ini motor
listrik yang digunakan bertenaga 1\4 pk.
h) Ring
Gambar.5
Ring
Ring berfungsi sebagai penguat
ikatan antara mur dan baut. Jika baut mengikat komponen lain tanpa mur, maka
ring juga berguna sebagai pengunci baut dengan part itu.
c .
Fasilitas Peralatan
No
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Satuan
|
Jumlah
|
Pemilik
|
1
|
Bor ø 5,10,11
mm
|
Standar
|
buah
|
1
|
Sekolah
|
2
|
Center putar
|
Standar
|
buah
|
1
|
Sekolah
|
3
|
Chuck drill
|
Standar
|
buah
|
1
|
Sekolah
|
4
|
Gerinda potong
|
Standar
|
buah
|
1
|
Sekolah
|
5
|
Gerinda tangan
|
Standar
|
buah
|
2
|
Sekolah
|
6
|
Job sheet
|
Standar
|
buah
|
5
|
Sekolah
|
7
|
Kunci pas
|
Standar
|
set
|
1
|
Sekolah
|
8
|
Mesin bor
|
Standar
|
buah
|
2
|
Sekolah
|
9
|
Mesin bubut
|
Standar
|
buah
|
2
|
Sekolah
|
10
|
Mistar sorong (
schuitmate)
|
Ketelitian 0,05 mm
|
buah
|
4
|
Sekolah
|
11
|
Obeng plus (+)
|
Standar
|
buah
|
2
|
Sekolah
|
12
|
Pahat alur
|
Standar
|
buah
|
2
|
Sekolah
|
13
|
Pahat dalam
|
Standar
|
buah
|
2
|
Sekolah
|
14
|
Pahat rata
kanan
|
Standar
|
buah
|
2
|
Individu
|
15
|
Pesawat las
listrik
|
Standar
|
buah
|
1
|
Sekolah
|
3.3
BAGIAN MESIN JIGSAW
a)
Poros
Poros merupakan salah
satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan
tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu
dipegang oleh poros. Poros dapat dibedakan kepada 2 macam, yaitu :
1. Poros dukung; poros yang khusus diperuntukkan mendukung elemen mesin
yang berputar.
2. Poros transmisi / poros perpindahan; poros yang terutama dipergunakan
untuk memindahkan momen puntir.
Poros dukung dapat dibagi menjadi poros tetap atau
poros terhenti dan poros berputar. Pada umumnya poros dukung itu pada kedua
atau salah satu ujungnya ditimpa atau sering ditahan terhadap putaran. Poros
dukung pada umumnya dibuat dari baja bukan paduan. Untuk merencanakan sebuah
poros, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan, misalnya kekuatan poros. Suat
poros dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan
lentur. Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan. Kelelahan,
tumbukan, atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil
atau bila poros mempunyai alur pasak, harus diperhatikan. Sebuah poros harus
cukup kuat untuk menahan beban-beban diatas. Dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Suastawa, dkk, (2003), bahwa kecepatan putaran poros akan
berpengaruh terhadap hasil. Semakin cepat atau tinggi putaran poros, maka
presentase bahan yang akan terpotong juga akan semakin besar. Hal ini telah
diujicobakan pada alat pemotong rumput.
bahan dalam keadaan cukup kering.
b). Seeker
Setang
adalah suatu batang persgi empat yang berfungsi untuk menggerakan naik turun
komponen mesin jigsaw . Dibuat dari besi yang difrais hingga halus kemudian
difinishing dengan surface grinding , dengan panjang 100 mm ,lebar 10 mm,
tinggi 10 mm.
3.4
Perhitungan
Konstruksi
v
Kcepatan pully
n = 1400 rpm
d pulli = 2 “
D pulli = 6 “
perbandingan pulli motor berpuatar 3 kali dan as berpuatar
1 kali :
-
Gerak banyaknya = 1400 rpm/3 = 466,6 rpm
-
n gergaji = gerak/jarak eksentrik =
466,6/8 =58,32 rpm
v
Mpt = 71620 N/n
Daya motor = ¼ pk
Putaran motor = 1400 rpm
Mpt =
71620 N/n
= 71620 . 1/2
1400
= 25,57 kg cm
v
Besarnya gaya keliling
P = 71620 N/n.R
= 71620 . 0,25 /
1400.76,2
= 17905/106680
= 0,1678 Kg
v
Tegangan Bengkok
Tb = 0,8 . Tt
Tt = st 40 = 390 N/mm2
Tb = 0,8 . 390 = 312 N/mm2
v
Mencari gaya ( F ) yang bekerja pada poros
312= 16.F.L
3,14.d³
312=
16.F.25
3,14.19,05³
F= 312.3,14.19,05³
16.25
= 16932,037 Kgf
BAB IV
PERENCANAAN BIAYA
Perencanaan biaya dalam
pembuatan mesin jigsaw ini dibagi menjadi 6 macam , yaitu :
-
Biaya bahan kerangka
-
Biaya bahan bearing
-
Biaya perakitan
-
Biaya finishing
-
Biaya tenaga kerja
-
Biaya total produksi
Berikut ini adalah perincian perencanaan
biaya pembuatan mesin jigsaw :
4.1 Biaya bahan kerangka
Untuk membuat kerangka bahan yang
dibutuhkan yaitu :
a.
Besi siku lebar 3,5 mm dan lebarnya 2 mm.
Banyaknya besi siku yang dibutuhkan adalah 16000 mm
atau 16 m . Dengan harga per meter Rp 11.500, 00 maka jumlah harga besi siku
adalah Rp 11.500 x 16 = Rp 184.000, 00 .
b.
Besi plat lebar 35 mm tebal 5 mm.
Banyaknya besi plat strip yang dibutuhkan adalah
dengan 2 m . Dan harga per meternya Rp 17.500 ,00 .Sehingga biaya yang
dibutuhkan adalah Rp 12.500 x 2 = Rp 25.000 ,00 .
c.
Besi kotak ( pipa kotak ) 20 mm x 20 mm tebal 2
mm.
Banyaknya pipa yang dipakai dengan panjang 1 m ,
dengan harga per meter adalah Rp 7500 ,00 .Sehingga harganya 1 x 7.500 = Rp
7.500,00 .
d.
Besi Cor kotak 50 mm x 40 mm tebal 10 mm
Banyaknya besi cor adalah 2 buah , dengan harga per
buah Rp 5000,00 . Sehingga jumlah harga 2 x 5000 = Rp 10.000 ,00 .
e.
Besi cor kotak 10 mm x 10 mm panjang 900 mm
Banyaknya besi cor yang dibutuhkan adalah 1 buah ,
dengan harga per buah Rp 3.500, 00 . Jadi harganya 1 x 3.500 = Rp 3.500 , 00 .
f.
Plat 100 x 200 mm tebal 5 mm
Banyaknya plat yang dibutuhkan adalah 1 buah . dengan
harga Rp 4.000 ,00 .
g.
Besi plat 400 mm x 500 mm tebal 5mm
Banyaknya besi plat yang dibutuhkan adalah 1 buah .
Jadi harganya Rp49.000 ,00 .
Biaya kerangka total :
Besi siku lebar 35 mm tebal 2 mm = Rp
184.000,00
Besi plat 35 mm tebal 5 mm = Rp
25.000,00
Besi kotak 20 mm x 20 mm tebal 2 mm =
Rp 7.500,00
Besi cor 50 mm x 40 mm tebal 10 mm =
Rp 10.000,00
Besi cor kotak 10 mm x 10 mm panjang 100 mm = Rp 3.500,00
Plat 100 mm x 200 mm tebal 5 mm = Rp 4.000,00
Plat 400 mm x 500 mm tebal 5 mm = Rp
49.000,00 +
Jumlah Rp
283.000,00
4.2 Biaya
bahan bearing
Meja
mesin jigsaw memerlukan bearing untuk
pergerakan serta esentrik . Bearing yang digunakan baru dan kondisinya bagus .
Perincian biaya sebagai berikut :
·
Bearing yang digunakan adalah bering ucp 203
dengan harga per buahnya adalah Rp 25.000,00 . Bearing yang dibutuhkan adalah 2
buah . Sehingga harganya adalah Rp 25.000 x 2 = Rp 50.000,00 .
·
Bearing untuk pergerakan eksentrik adalah
bearing 608 z dengan harga per buah adalah Rp 5.000 ,00 . Bearing yang
dibutuhkan adalah 2 buah , jadi harga adalah 2 x Rp 5.000 = Rp 10.000,00 .
·
Bearing untuk pergerakan pancing adalah 603 z
dengan harga per buah adalah Rp 6.000 ,00 .Bearing yang dibutuhkan adalah 1
buah , jadi harga bearing Rp. 6.000,00.
·
As yang digunakan adalah besi St 40 dengan Ø 2 “ dan panjangnya 400 mm , dengan
harga Rp 69.000 ,00 .
·
Motor
yang digunakan pada mesin jigsaw adalah berkekuatan ¼ pk dengan harga Rp
290.000,00 .
·
Pulley
pada As adalah pulley berukuran b “ diameter luarnya . Dengan harga Rp
32.500,00 . beserta V-belt type 47A
dengan harga Rp 10.000,00 .
Biaya total :
Bearing ucp 203 = Rp 50.000
,00
Bearing 608 z = Rp
10.000, 00
Bearing 603 z = Rp 6.000, 00
AS = Rp 69.000, 00
Motor = Rp
290.000, 00
Pulley
dan V-belt = Rp
42.500, 00 +
Jumlah = Rp
467.500, 00
4.3
Biaya
perakitan
Perakitan dilakukan dengan meyambung
bagian dengan las serta mengikat dengan mur dan baut . Adapun perincian
tersebut adalah :
Biaya sekrup = 1 buah mur dan baut M 16 x
80 = Rp 6.300, 00
10
buah M 8 x 50 = Rp
7.000, 00
4buah M 7 x 50 = Rp
2.000, 00
2buah M 6 x 50 = Rp
2.800, 00
4buah M 12 x 35 = Rp 4.000, 00
25buah M10 x 35 = Rp 25.000, 00
Biaya
mengelas dengan elektroda = Rp
60.000, 00 +
Jumlah
= Rp
104.300, 00
4.4
Biaya
Finishing
Finishing adalah proses akhir dari
pengerjaan , proses yang dilakukan adalah penggerindaan , pengamplasan , sampai
pengecatan . Biaya yang diperlukan adalah :
Banyaknya
|
Nama Barang
|
Harga Satuan
|
Jumlah Harga
|
3 lembar
|
Amplas
|
Rp 1.200, 00
|
Rp 3.600, 00
|
2 buah
|
Batu gerinda
|
Rp 7.500, 00
|
Rp 15.000, 00
|
1 kaleng
|
Dempul
|
Rp 16.000, 00
|
Rp 16.000, 00
|
2 kaleng
|
Cat Hijau Metalic
|
Rp 25.000, 00
|
Rp 50.000,
00
|
4 liter
|
Tiner super
|
Rp 8.500, 00
|
Rp 34.000, 00
|
Jumlah
|
Rp 118.600, 00
|
4.5
Biaya
Tenaga Kerja
Pembuatan mesin Jigsaw ini dikerjakan
selama 12 hari oleh 5 orang . Gaji tiap orang Rp 10.000, 00/ hari. maka jumlah
gaji pekerja :
12
x 10.000 x 5 = Rp 600.000, 00 .
Biaya untuk menyewa peralatan :
NO
|
PERALATAN
|
BIAYA SEWA
|
1
|
Mesin Bubut
|
Rp 20.000,00
|
2
|
Mesin Bor
|
Rp 20.000,00
|
3
|
Gerinda Potong
|
Rp 20.000,00
|
4
|
Gerinda Tangan
|
Rp 10.000,00
|
5
|
Pesawat Las Listrik
|
Rp 20.000,00
|
Jumlah
|
Rp 90.000,00
|
4.6
Biaya
Total Produksi
·
Biaya kerangka =
Rp 283.000,00
·
Biaya Bearing =
Rp 467.500, 00
·
Biaya Perakitan
= Rp 104.300, 00
·
Biaya Finishing =
Rp 118.600, 00
·
Biaya tenaga kerja = Rp 600.000, 00
·
Biaya sewa peralatan= Rp
90.000, 00 +
Jumlah = Rp
1.663.400, 00
BAB V
PROSES PEMBUATAN MESIN JIGSAW
Setelah
melalui tahap-tahap yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya,maka
pekerjaan pembuatan mesin jigsaw dapat dimulai.pengerjaan tersebut harus
dikerjakan dengan teliti,Langkah yang benar dan tepat merupakan suatu hal yang
penting dalam suatu hal pembuatan komponen maupun dalam proses
perakitan.efektivitas perlu dijaga,diperhatikan dalam pembuatan mesin jigsaw
ini,sebab hal ini berpengaruh terhadap pertimbangan tenaga,waktu dan biaya yang
diperlukan untuk pembuatan mesin jigsaw.
5.1 Pembuatan
bagian meja mesin jigsaw
didalam
pembuatan meja mesin jigsaw ini diperlukan 2 meja yang ukurannya berbeda.
A.
Proses pembuatan meja atas dan bawah
Bagian
meja bawah ini diperlukan beberapa peralatan yang ada disekolah.alat-alat yang
di butuhkan :
-
Mesin las
-
Gergaji tangan
-
Gerinda potong
-
Gerida tangan
-
Penyiku
-
Meteran
-
Penggores
-
Palu
-
Penitik
Proses
pekerjaan dilaksanakan di bengkel las dengan alat-alat yang telah disediakan
dan dikelompokan berdasarkan jenis peralatan atau mesin.
B.
Pemotongan bahan
Pemotongan
bahan dilakukan menurut perhitungan yang dilakukan pada bab IV.pemotongan
dilakukan secara terpisah sesuai dengan ukuran dan jumlah yang telah
ditetapkan.Pemotongan bahan dilakukan dengan menggunakan gergaji tangan dan
gerinda potong.
5.2 Pembuatan rangka atas pada meja bawah
Gambar.6 Meja Bawah
Rangka
atas meja bawah adalah tempat meletakan bearing,meja atas dan penyngga gergaji.
Proses
pembuatan rangka atas meja bawah:
-
Menyiapkan dan memotong besi siku
ukuran 30 x 2 mm panjang 50 cm dan 100 cm (dengan ujung di buat sudut 45˚).
-
Mengelas panjang besi siku dan lebar
besi siku kemudian di seting dengan alat bantu penyiku.
5.3 Pembuatan kaki meja bawah
Gambar.7 Kaki Meja
Kaki
meja digunakan untuk menyangga rangka atas meja bawah.
Proses
pembutan kaki meja :
-
Menyiapkan dan memotong besi siku 30 x
2 mm panjang 750 mm.
-
Menyeting kaki meja dengan alat bantu
penyiku.
-
Mengelas pada setiap sisi kaki meja
dengan membentuk sudut 90˚.
5.4 Pembuatan
penguat kaki meja
Penguat kaki meja berfungsi untuk membuat kaki meja tetap
lurus,seimbang dan kokoh.
Proses pembutan penguat kaki meja :
-
Menyiapkan dan memotong besi siku 30 x
2 mm panjang 996 mm sebanyak 2 buah dan memotong besi siku 30 x 2 mm dengan
panjang 460 mm sebanyak 2 buah.
-
Menyeting besi yang telah dipotong
dengan membentuk persegi panjang dengan menggunakan alat bantu penyiku.
-
Mengelas pada setiap sisi.
-
Memasang kaki meja pada ketinggian 400
mm dari rangka atas meja bawah dan kemudian mengelas.
5.5 Pembutan
rangka atas pada meja atas
Gambar.8 Meja Atas
Rangka atas pada meja atas berguna untuk tempat landasan
kayu yang akan di ukir.
Proses pembutannya tidak jauh beda dengan proses pembutan
meja bawah.tapi ukurannya berbeda yaitu 500 x 500 mm.
5.6 Pembuatan
kaki meja dan penguat kaki meja atas
Kaki meja di
gunakan untuk penyngga ranka atas meja atas.
Proses
pembutanya tidak jauh beda dengan proses pembuatan kaki meja bawah hanya ukuran
yang berbeda yaitu 300 mm.kemudian pada meja atas diberi plat untuk tatakan
benda kerja , dengan cara dilas.
5.7 Proses
pemasangan poros pada bearing dan pembutan dudukan bearing
Gambar.9 Dudukan Bearing
a.
Memotong besi siku dengan ukuran panjang 460 mm
sebanyak 2 buah.
b.
Mengebor besi siku dengan jarak dari
ujung 15 cm dan dibor diameter 12 mm.
c.
Membuat alur untuk penyetelan bearing dengan
menggunakan mesin Blander,berhubung di sekalah tidak ada mesin tersebut maka
dapat di gantikan dengan cara mengebor berurutan sampai panjang yang
ditentukan.
d.
Menggerinda bekas bor-boran tersebut agar membentuk alur
bearing.
e.
Memasukan poros pada bearing dengan
jarak antara bering 1 dan 2 sepanjang ± 25 cm.
f.
Mengelas frame dudukan bearing pada
meja dan ketentuan jarak frame yang paling dekat dengan salah satu ujung meja
sepanjang 185 mm dan jarak frame dudukan berikutnya sepanjang 140 mm dari
dudukan pertama.
5.8 Pembuatan
dudukan motor listrik
Gambar.10 Dudukan Motor Listrik
-
Memotong besi siku ukuran panjang 460
mm sebanyak 2 buah.
-
Mengebor Besi tersebut ukuran jarak
salah satu ujung besi sepanjang ±10 mm bor yang digunakan Ø 12 mm.
-
Mengebor ujung besi siku tersebut
dengan ukuran panjang sama persis pada saat mengebor ujung satunya.
5.9 Pembuatan alur motor listrik pada
kaki penguat kaki meja bawah
-
Membuat alur untuk penyetelan posisi
motor listrik menggunakan cara sama pada saat membuat alur penyetelan bearing.
-
Ukuran jarak alur yang paling dekat
ujung kaki penguat meja sepajang 400 mm dan alur keduanya berjarak 10 mm dari jarak
alur kedua.
-
Panjang alur sepanjang ± 20 cm.
5.10
Pembuatan Piston
Gambar.11 Piston
- Memotong besi kotak dengan ukuran panjang 151
mm , lebar 10 mm dan tebal 10 mm.
- Kemudian melakukan penghalusan di mesin frais
dan surface grinding sehingga berukuran benda kerja panjang 150 mm, lebar 9 mm
dan tebal 10 mm.
- Dibor Ø 8 mm , titik pusat berjarak 5 mm dari
tepi benda kerja.
5.11
Pembuatan tempat penyetabil
Gambar.12 Tempat Penyetabil
- Memotong besi siku dengan panjang 200 mm,
lebar 35 mm , tebal 2 mm sejumlah 2 buah .
- Memotong besi siku dengan panjang 100 mm,
lebar 35 mm , tebal 2 mm . dan mengebor Ø 6 mm ( 2 buah ) pada tengah besi
siku.
- Memotong plat strip dengan panjang 35 mm,
lebar 35 mm tebal 2 mm ( dipotong 2 buah
) dan mengebor Ø 6 mm ( 1
buah ) pada tengah besi siku.
- Mengelas bagian diats sehingga menjadi tempat
penyetabil .
- kemudian
pembuatan penyetabil untuk bagian sekker .
5.12
Pembuatan pancing mesin
jigsaw
Gambar.13 Pancing Mesin Jigsaw
-
Memotong besi hollow dengan panjang
792 mm , lebar 20 mm, tebal 20 mm.
-
Mengebor Ø 8 mm , pada jarak 10 mm dari tepi
besi hollow.
Gambar.14 Penahan Per
-
Pembuatan penahan per , dengan
memotong besi neser Ø 5 mm,
dengan panjang 165 mm , lalu dibengkokan dengan radius 25 mm.
Gambar.15 Rumah Bearing
-
Pembuatan rumah bearing , memotong
besi St 40 dengan panjang 22 mm dan Ø 55 mm.
-
Kemudian membubut muka sehingga
mendapatkan panjang 20 mm.
-
membubut benda kerja hingga
mendapatkan Ø 51 mm.
-
Mengebor benda kerja sampai Ø 35 mm. Lalu dilas digabungkan dengan
pancing.
-
Pembuatan penyangga pancing , memotong
plat strip dengan panjang 500 mm, lebar 35 mm tebal 2mm ( 2 buah ). Lalu dibor Ø 16 mm pada tengah plat strip , jarak
40 mm dari tepi plat.
Gambar.16 Plat Penyangga
-
memotong plat strip dengan panjang 100
mm, lebar 35 mm tebal 2mm. Lalu dibor Ø 10 mm pada
kedua ujung tepi ( 2 buah ). Setelah itu dilas dengan penyangga pancing.
Penahan per disambungkan dengan penyangga pancing dengan dilas. Dan mengelas 2
buah plat strip dengan panjang 25 mm,lebar 20 mm dan tebal 5 mm.
-
Mengikat baut dan mur M 15 pada
penyangga pancing.
5.13
Finishing
Finishing ini dilakukan untuk memeriksa dan memperbaiki
bagian-bagian komponen mesin jigsaw.Pada proses ini meliputi beberapa kegiatan
yaitu:
-
Pemeriksaan hasil pengelasan dan
perbaikan hasil pengelasan yang keropos.
-
Pemeriksaan bentuk-bentuk komponen
mesin jigsaw agar sesuai dengan ukuran pada gambar.
-
Penggerindaan hasil pengelasan agar
terlihat rapi.
-
Pendempulan hasil pengelasan.
-
Pengamplasan hasil dempulan agar lebih
halus dan rapi sehingga pada saat pengecetan hasilnya bagus.
5.14
Painting
Painting dilakukan agar komponen yang terbuat dari besi
terlindungi dari karatan (keropos) dan juga agar mesin jigsaw terlihat indah.
a.
Pengecetan komponen mesin jigsaw
-
Membersihkan rangka meja dengan amplas
kemudian dilanjutkan pembersihan dengan makjun yang tercampur thinner.
-
Menyiapkan cat dasar dan melakukan
pengecetan dasar sampai rata (dipoxy).
-
Menyiapkan cat hijau metalic,kompesor
dan spey gun.
-
Mengatur angin sprey gun sampai angin
yang keluar kecil.
-
Masukan cat hijau metalic dan
melakuakan penyemprotan ke rangka mesin jigsaw.
5.15
Perakitan mesin jigsaw
Perakitan dilakukan setelah cat kering.Penyatuan antar
komponen lainya menggunakan mur dan baut.Langkah perakitan sebagai berikut:
5.15.1
Memasang bearing pada dudukan.
-
Sebelum memasang bearing pada
dudukan,langkah awal yang harus dilakukan adalah memasng pully pada poros.
-
Setelah pully terpasang pada
poros,bearing siap ditempatkan pada dudukan.
-
Mengatur posisi bearing dengan ukuran
yang telah ditentukan.
-
Mengencangkan bearing dengan mur baut
pada dudukan.
5.15.2 Memasang motor
listrik pada dudukan
-
Mengatur posisi motor listrik.
-
Posisi pully pada motor hrus lurus dan
sejajar pada pully pada bearing.
-
Mengencangkan motor listrik dengan mur
baut.
5.15.3
Memasang V-belt
-
Memasukan V-belt pada pully motor.
-
Mengembangkan pully motor dengan pully
bearing menggunakan V-belt.
5.15.4
mememasang pancing
-
Mengikat plat penahan pancing dengan
dudukan pada meja jigsaw dengan baut dan mur M 10 .
5.16 Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja yang digunakan
saat melakukan praktek pembuatan Tugas Akhir Sekolah (TAS) adalah :
1.
Memakai topeng las saat mengelas.
2.
Memakai kacamata saat menggerinda
benda.
3.
Memakai werpack saat pada dibengkel.
4.
Memakai sepatu
PDH saat melakukan pekerjaan.
5.
Menjaga
Kebersihan Bengkel.